Menegur Ala Mbah Hamid Pasuruan

August 31, 2018
KH Abdul Hamid Pasuruan, atau lebih dikenal dengan Mbah Hamid Pasuruan merupakan seseorang yang memiliki budi pekerti luhur. Tidak aneh, jika banyak ulama yang menyebutnya sebagai paku tanah Jawa. Mbah Hamid juga sering disebut sebagai salah salah satu kekasih Allah SWT, yang dalam ilmu tasawuf dianggap sebagai waliyullah atau seseorang yang sudah terlepas hijab/batasan antara manusia dan Tuhan.



Sebagian besar masyarakat melihat Mbah Hamid selalu dalam sisi kekaramahannya atau hal-hal yang bisa dicapai di luar akal manusia, seperti salah satunya mengetahui apa yang ada dalam hati seseorang sebelum orang itu datang kepada Mbah Hamid.

Akibat kebersihan hati inilah Mbah Hamid mendapatkan hal yang tidak mungkin didapatkan bagi mereka yang selalu menganggap buruk manusia. Padahal. jika ditilik dari Biografi Mbah Hamid, ketika muda beliau adalah pribadi yang mudah marah dan suka kelahi.

Suatu hari, Mbah Hamid mendapatkan salah satu santri tidak ikut ibadah. Santrinya itu tergeletak di atas selembar tikar sembari meringkuk. Mbah Hamid yang melihat kejadian itu sebetulnya sudah tahu "akal-akalan" santrinya untuk tidak ikut ibadah. Di siang yang terik dan lembab khas Kota Pasuruan, Mbah Hamid memapah muridnya untuk pindah ke kasur. Lantas beliau menyelimutinya, dan menambah selimutnya menjadi 2 lembar. Alhasil, guyuran keringat membasahi badan santrinya tersebut. Celakanya, Mbah Hamid tidak pindah dari kasur tersebut. Beliau, terus membenahi selimut santrinya, sembari memijit kakinya. Akibat tidak tahan dengan hawa panas tersebut, santrinya bangun dengan muka malu, di depan seseorang yang memiliki wibawa tinggi. Ia meminta maaf kepada Mbah Hamid. Beliau hanya tersenyum tanpa mengeluarkan kemarahannya. Mbah Hamid pun menyuruh santrinya untuk segera ke Masjid untuk beribadah.

Wallahu A'lam
Previous
Next Post »
0 Komentar