Al Hikam: Hikmah 2

December 10, 2019 Add Comment
إِرَادَتُكَ التَّجْرِيْدُ مَعَ إِقَامَةِ اللهِ إِيَّاكَ فِي الْأَسْبَابِ مِنَ الشَّهْوَةِ الْخَفِيَّةِ وَ إِرَادَتُكَ الْأَسْبَابَ مَعَ إِقَامَةِ اللهِ إِيَّاكَ فِي التَّجْرِيْدِ انْحِطَاطٌ مِنَ الْهِمَّةِ الْعَلِيَّةِ

Keinginanmu untuk tajrīd (melulu beribadah tanpa berusaha mencari dunia), padahal Allah masih menempatkan engkau pada asbāb (harus berusaha untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari), termasuk syahwat nafsu yang samar. Sebaliknya keinginanmu untuk asbāb (berusaha), padahal Allah telah menempatkan dirimu pada tajrīd (melulu beribadah tanpa berusaha), maka demikian itu berarti menurun dari semangat yang tinggi.


Dalam hikmah ini, hendaknya kita sebagai hamba tidak menuntut terlalu jauh mengenai kondisi yang sedang kita terima. Beribadah pun jika tanpa keridaan Allah tidak akan ada artinya. Allah telah memberikan kondisi terbaik bagi hambanya. Allah paling mengerti tentang hambanya, dan setiap hambanya tentu tidak mengerti sepenuhnya maksud dari Allah, dan buruknya ialah menyalahi aturan yang Allah telah tetapkan. Berikanlah dan serahkanlah sepenuhnya kepada Allah. Tugas hambanya ialah bersyukur terhadap kondisi yang telah ditetapkan.  Asbab kita merupakan takdir Allah, dan Tajrid kita pun karena Allah.