Sabar Tidak Ada Batasnya

September 25, 2018

Sikap sabar memiliki nilai yang tinggi dihadapan Allah. Sabar menurut Imam Qusyairi terbagi 2, yang pertama sabar terhadap perintah dan larangan Allah dan yang kedua adalah sabar terhadap masalah masalah duniawi seperti kemiskinan, kekayaan, kesulitan dan lain lain.

Seorang manusia terus diharapkan sabar terhadap cobaan bahkan kenikmatan yang diterimanya. Termaktub dalam firman-nya, “meminta tolonglah kalian dengan Sabar dan sholat”. Walhasil, sabar menjadi sebuah keharusan terutama dalam bidang kemasyarakatan. Sebagai contoh: ketika seseorang dihina, yang seharusnya dilakukan bukanlah menghina balik. Atau dalam hal apapun bukanlah membalas sebuah keburukan dengan keburukan lain. Tugas manusia, hanyalah bersabar dan menerima. Allah sebetul-betulnya zat yang memiliki hak untuk membalas semua hal yang berkaitan dengan permasalahan duniawi. Karena Allah memang pencipta dan manusia hanyalah hamba yang wajib bertawakal serta terus menyebut “Hasbunallah wani'mal wakil”

KH Abdurrahman Wahid, dalam dawuhnya pernah menyentil sejumlah orang yang terus menerus menyebut jika sabar ada batasnya. KH Abdurrahman Wahid meluruskan sikap dengan menegaskan, “Jika sabar ada batasnya, berarti bukan sabar namanya, sabar tidak memiliki batas apapun”. Begitulah seharusnya manusia bersikap. Jika seluruh orang menahan diri, tentu kemarahan, arogansi dan berimbas kepada kekerasan tidak akan pernah terjadi kan?

Previous
Next Post »
0 Komentar